KEAJAIBAN HIDUP

Pada suatu hari sepasang suami isteri sedang makan bersama di rumahnya. 
Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keadaan 
pengemis itu, si isteri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan 
sesuatu. Tetapi sebelumnya sebagai seorang wanita yang shalihat dan 
patuh kepada suaminya, dia meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya, 
“Wahai Suamiku, bolehkah aku memberi makanan kepada pengemis itu ?”. 

Rupanya suaminya memiliki karakter berbeda dengan wanita itu. Dengan 
suara lantang dan kasar menjawab, “Tidak usah! usir saja dia, dan tutup 
kembali pintunya!”

Si isteri terpaksa tidak memberikan apa-apa kepada pengemis tadi 
sehingga dia berlalu dengan kecewa.

Pada suatu hari yang naas, perdagangan leleki itu jatuh bangkrut. 
Kekayaannya habis dan ia menderita banyak hutang. Selain itu, karena 
ketidakcocokan sifat dengan isterinya, rumah tangganya menjadi berantakan 
sehingga terjadilah perceraian.

Tidak lama sesudah masa iddahnya bekas isteri yang pailit itu menikah 
lagi dengan seorang pedagang dikota dan hidup berbahagia.

Pada suatu ketika wanita itu sedang makan dengan suaminya (yang baru), 
tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya diketuk orang. Setelah pintunya 
dibuka ternyata tamu tak diundang itu adalah seorang pengemis yang 
sangat mengharukan hati wanita itu. Maka wanita itu berkata kepada suaminya, 
“Wahai suamiku, bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini?". 
Suaminya menjawab, “Berikan makan pengemis itu!”.

Setelah memberi makanan kepada pengemis itu isterinya masuk kedalam 
rumah sambil menangis. Suaminya dengan perasaan heran bertanya kepadanya, 
“Mengapa engakau menangis? apakah engakau menangis karena aku 
menyuruhmu memberikan daging ayam kepada pengemis itu?”.

Wanita itu menggeleng halus, lalu berkata dengan nada sedih, “Wahai 
suamiku, aku sedih dengan perjalanan taqdir yang sungguh menakjubkan 
hatiku. Tahukah engakau siapa pengemis yang ada diluar itu ?............ Dia 
adalah suamiku yang pertama dulu.”

Mendengar keterangan isterinya demikian, sang suami sedikit terkejut, 
tapi segera ia balik bertanya, “Dan, tahukah engkau siapa aku yang kini 
menjadi suamimu ini?.................. Aku adalah pengemis yang dulu 
diusirnya!”. 

The best and the most beautiful things in this world, cannot be 
seen..nor touched, but are felt in the bottom of our heart.


Copyright © 2001-2002, Bizy Garink. All rights reserved.